Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) sempat menyentuh rekor tertinggi baru di level USD 111.900 beberapa waktu lalu. Namun kemudian, saat investor belum sempat berpesta harga Bitcoin terus anjlok dan mengalami tekanan selama beberapa hari.
Harga aset kripto ini tengah berada di titik krusial. Bahkan pada Sabtu (31/5/2025) kemarin, harga Bitcoin menyentuh level USD 103.812 per koin. Turun jauh dari level tertinggi sepanjang masa.
Koreksi ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan jual yang dipicu oleh aksi ambil untung dan kekhawatiran pasar terhadap data ekonomi makro global, khususnya inflasi Amerika Serikat dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.
Kapitalisasi pasar kripto global juga mengalami tekanan, tercatat turun lebih dari 1,7% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar aset kripto global saat ini tercatat sebesar USD 3,32 triliun, mengalami penurunan sebesar 1,97% dalam 24 jam terakhir, dengan volume perdagangan harian mencapai USD 145,13 miliar.
Vice President Indodax Antony Kusuma menjelaskan, fFluktuasi seperti ini merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto yang sangat reaktif terhadap sentimen global.
Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar bila terjadi aksi ambil untung. Namun penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (1/6/2025).