Jakarta – Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan performa mengesankan dengan kenaikan sekitar 1,4% dalam 24 jam terakhir. Pada Senin (30/6/2025), harga aset kripto terbesar di dunia ini diperdagangkan sedikit di atas USD 108.400, atau setara Rp1,75 miliar (asumsi kurs Rp16.229 per dolar AS).
Kenaikan ini sekaligus membawa Bitcoin (BTC) menembus level resistance penting di USD 105.000, yang bisa menjadi pintu masuk menuju pengujian ulang harga tertingginya sepanjang masa (all-time high/ATH) dalam waktu dekat.
Sejak awal tahun 2025, Bitcoin telah mencatatkan lonjakan hampir 15%. Ini menjadikannya sebagai aset kripto dengan performa terbaik di antara lima besar mata uang kripto global. Kenaikan ini terjadi meski pasar kripto cenderung tenang usai ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel beberapa waktu lalu.
Faktor Pendorong: Kombinasi Teknikal dan Makroekonomi
Analis dari Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut bahwa tren kenaikan Bitcoin saat ini tidak lepas dari dukungan analisis teknikal dan kondisi makroekonomi yang mendukung.
“Penembusan harga BTC di atas USD 103.000 merupakan sinyal kuat bagi pasar, terutama karena disertai volume besar. Ini menandakan bahwa pasar sedang bersiap untuk menguji level resistance berikutnya di kisaran USD 110.500 (Rp1,79 miliar),” ujar Fyqieh dalam keterangan resmi, Senin (30/6/2025).
Data dari CoinGlass juga menunjukkan aksi likuidasi posisi short terhadap BTC masih berada dalam batas wajar. Ini berarti tekanan jual tidak terlalu besar, terutama sejak harga kembali naik dari level USD 100.000 di awal pekan. Selain itu, open interest pada kontrak berjangka Bitcoin juga meningkat, menandakan kepercayaan pasar mulai pulih.