Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) terpantau mengalami penurunan di Hari Buruh Internasional pada, Kamis 1 Mei 2025.
Seperti diketahui, masyarakat di berbagai belahan dunia memperingati Hari Buruh Internasional setiap 1 Mei. Hari Buruh Internasional juga dikenal dengan sebutan May Day.
Peringatan ini menjadi momen penting bagi para pekerja untuk menyuarakan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak mereka.
Melansir data Coinmarketcap, Kamis (1/5/2025) harga kripto dengan kapitalisasi terbesar, Bitcoin menurun 0,88% dan 0,70% dalam sepekan terakhir. Harga BTC kini dipatok sebesar Rp 1.565.794.822,64.
Adapun kapitalisasi pasar Bitcoin kini berdiri di Rp 31.091.522.711.832,000.
Penurunan harga Bitcoin juga terjadi di tengah momentum rilis data ekonomi Amerika Serikat.Negara ekonomi terbesar di dunia itu mengalami kontraksi sebesar 0,3% selama kuartal pertama tahun 2025, menurut laporan yang diterbitkan oleh Departemen Perdagangan AS pada Rabu pekan ini.
Diwartakan sebelumnya, salah satu pendiri BitMEX dan kepala investasi Maelstrom, Arthur Hayes memperkirakan bahwa Bitcoin dapat memperoleh keuntungan dari perang dagang. Ia menilai, tarif mengoreksi apa yang ia gambarkan sebagai ketidakseimbangan global.
Bitcoin diperdagangkan semata-mata berdasarkan ekspektasi pasar untuk pasokan fiat di masa mendatang, tulis Hayes dalam artikel substack yang diterbitkan pada bulan April.
Jika analisis saya tentang perubahan besar The Fed dari pengetatan kuantitatif (QT) ke pelonggaran kuantitatif (QE) untuk obligasi pemerintah benar, maka Bitcoin mencapai titik terendah lokal di USD 76.500 bulan lalu, dan sekarang kita mulai naik ke USD 250.000 pada akhir tahun, bebernya.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.