Jakarta Harga Bitcoin kembali menjadi sorotan setelah menembus angka USD 111.000, mendekati rekor tertingginya. Lonjakan ini memicu gelombang optimisme dari para analis dan pelaku pasar, yang memperkirakan harga Bitcoin bisa melesat jauh lebih tinggi dalam waktu dekat.
Menurut Shunyet Jan, Kepala Derivatif di Bybit, lonjakan Bitcoin saat ini hanyalah awal dari tren yang lebih besar. Ia memperkirakan harga Bitcoin bisa menyentuh angka USD 125.000 atau setara Rp 2 miliar (asumsi kurs Rp 16.261 per dolar AS) pada akhir kuartal kedua tahun ini.
Kami melihat konvergensi faktor yang unik kejelasan regulasi, arus masuk institusional, dan pergeseran ekonomi makro yang mempercepat adopsi arus utama,” kata Jan dikutip dari Coinmarketcap, Minggu (25/5/2025).
Arus modal yang terus mengalir ke ETF Bitcoin spot menjadi bukti bahwa investor institusional kini menganggap Bitcoin sebagai aset yang sah. Selain itu, hubungan terbalik antara Bitcoin dan nilai dolar AS memperkuat posisinya sebagai emas digital.
Dengan harga Bitcoin yang terus bertahan di atas USD 110.000, target USD 125.000 dianggap masuk akal dan mencerminkan kepercayaan pasar terhadap masa depan keuangan digital.
Jan juga menyinggung Undang-Undang GENIUS yang baru diperkenalkan, dan menekankan bahwa regulasi yang jelas sangat penting untuk membangun kepercayaan investor serta memperkuat infrastruktur aset kripto.
Meskipun optimis terhadap Bitcoin, Jan menyatakan sikap lebih hati-hati terhadap altcoin. Ia menjelaskan bahwa meskipun koin besar seperti Ethereum mungkin ikut naik, tingginya suku bunga dan ketidakpastian global bisa menjadi hambatan bagi lonjakan harga altcoin yang lebih kecil.