Jakarta – Pasar kripto kembali dilanda tekanan pada awal Agustus 2025. Data terbaru menunjukkan pelemahan signifikan pada permintaan pasar spot Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), disertai berkurangnya arus masuk dari ETF serta perlambatan aktivitas spekulatif.
Situasi ini memicu kekhawatiran akan berakhirnya siklus bullish, meskipun sejumlah analis tetap optimistis terhadap prospek jangka panjang. Permintaan pasar spot Bitcoin anjlok drastis dari -USD 107,1 juta menjadi -USD 220 juta.
Penurunan ini terjadi seiring dengan arus masuk ETF yang menyusut 25%, hanya mencapai USD 269,4 juta. Volume perdagangan juga turun dari USD 8,4 miliar menjadi USD 7,5 miliar.
Kondisi ini menekan RSI Bitcoin ke angka 35,8 mengindikasikan kondisi jenuh jual. Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menilai pasar kripto saat ini tengah berada dalam fase konsolidasi kritis, sebagaimana tercermin dari data on-chain. Ia menjelaskan bahwa tekanan jangka pendek memang terlihat jelas, terutama akibat arus keluar dari ETF dan aksi ambil untung oleh investor besar.
Namun, menurut dia, situasi ini belum menandai berakhirnya bull run, melainkan justru memberi peluang bagi investor untuk melakukan re-akumulasi di level penting, yaitu antara USD 110.000 hingga USD 112.000 atau sekitar Rp1,79 miliar-Rp1,96 miliar (kurs dolar AS Rp16.345).