Jakarta Banyak trader ritel masih mengandalkan notifikasi berita, unggahan influencer, atau grup trading di Discord untuk mengikuti pergerakan pasar.
Meski sumber-sumber ini bisa memberikan sinyal, mereka sering kali tertunda atau dipengaruhi oleh bias sosial. Di pasar kripto yang bergerak cepat, keterlambatan seperti ini bisa membuat trader kehilangan momen untuk bertindak.
Dikutip dari Cointelegraph.com, Grok, AI percakapan yang dikembangkan oleh xAI milik Elon Musk dan terintegrasi dalam platform X (dulu Twitter), kini mulai dieksplorasi oleh sejumlah trader sebagai cara untuk memantau perubahan sentimen secara lebih efisien.
Berbeda dari alat konvensional, Grok memiliki akses langsung ke data X secara real-time, sehingga bisa menginterpretasikan percakapan langsung, melacak token yang sedang tren, serta mendeteksi tanda-tanda awal pergerakan narasi.
Beberapa pengembang bahkan menguji Grok bersama alat AI lainnya untuk mengidentifikasi frekuensi tinggi penyebutan token atau kata-kata emosional yang terkait dengan memecoin dan altcoin.
Salah satu postingan di forum pengembang kripto menyebutkan bahwa Grok berhasil mendeteksi penyebutan FLOKI yang berulang dari pengguna terverifikasi sesaat sebelum harga bergerak.
Meski masih dalam tahap eksperimen, contoh-contoh ini menunjukkan bahwa analisis sentimen di X dapat membantu pengambilan keputusan trading jangka pendek.
Alih-alih menjadi strategi trading utama, Grok digunakan untuk meningkatkan kesadaran terhadap suasana pasar terutama untuk aset yang lebih dipengaruhi oleh interaksi sosial daripada fundamental.