Jakarta – Bank investasi raksasa, Goldman Sachs, baru-baru ini menambah investasi di Bitcoin secara besar-besaran. Dalam laporan terbarunya, mereka menambahkan investasi USD 194 juta atau sekitar Rp 3,1 triliun (kurs Rp 16.323 per USD), sehingga total kepemilikan mereka kini mencapai USD 470 juta atau kurang lebih Rp 7,6 triliun.
Langkah ini bukan sekadar angka biasa. Ini menunjukkan bahwa bank besar seperti Goldman Sachs yang mengelola aset hingga Rp 48.700 triliun, semakin yakin bahwa Bitcoin adalah aset investasi yang menjanjikan untuk jangka panjang.
Mengapa Bank-Bank Besar Mulai Melirik Bitcoin?
Dikutip dari coinmarketcap, Rabu (27/8/2025), keputusan Goldman Sachs ini sejalan dengan tren yang menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan keuangan besar mulai tertarik pada Bitcoin. Mereka tidak lagi hanya melihat Bitcoin sebagai aset aneh, tetapi aktif berinvestasi.
Investasi baru Goldman Sachs, USD 194 juta, dilakukan melalui ETF Bitcoin Spot. Ini adalah produk investasi yang mempermudah institusi untuk memiliki Bitcoin tanpa harus repot menyimpannya sendiri.
Dengan menaikkan investasinya, Goldman Sachs bergabung dengan bank-bank besar lainnya yang percaya pada masa depan Bitcoin.
Keputusan Goldman Sachs ini bisa menjadi berita baik bagi seluruh pasar kripto. Ketika bank sebesar Goldman Sachs terus menambah kepemilikan Bitcoin, ini membuktikan bahwa Bitcoin semakin diakui sebagai aset yang layak disimpan dan diinvestasikan.
Hal ini juga memperkuat tren bahwa Bitcoin bukan lagi hanya milik investor perorangan atau mereka yang paham teknologi.