Jakarta – Ethereum menembus level USD 4.300 pada Sabtu, mencapai titik tertinggi sejak akhir 2021. Kenaikan ini terjadi seiring respons investor terhadap pelemahan dolar AS, meningkatnya minat institusional, dan berkurangnya pasokan Ethereum di bursa.
Dikutip dari decrypt, Senin (11/8/2025), pelemahan dolar AS dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada September meningkatkan selera risiko di berbagai kelas aset.
Pasar kripto turut menguat, dengan Ethereum mengungguli Bitcoin di tengah tanda-tanda rotasi aset dan meningkatnya akumulasi oleh kas perusahaan serta sponsor ETF.
Berdasarkan data CoinGecko, Ethereum terakhir diperdagangkan di level USD 4.244, naik lebih dari 43 persen sepanjang bulan ini, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak 9 Desember 2021.
Menambah dorongan positif, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pekan lalu menegaskan bahwa layanan liquid staking tidak termasuk dalam penawaran sekuritas, sebuah keputusan yang berpotensi menghapus hambatan regulasi utama bagi Ethereum.
Menurut analis, perubahan ini membuka jalan bagi partisipasi institusi yang lebih besar dalam produk ETH penghasil imbal hasil, sekaligus memperkuat daya tarik aset tersebut sebagai investasi jangka panjang.
Regulator menunjukkan sinyal pelonggaran kebijakan yang lebih luas. Sejumlah stablecoin dengan ketentuan penebusan yang terjamin kini dapat dikategorikan sebagai setara kas menurut panduan akuntansi terbaru.