Jakarta – Investor menarik dana besar-besaran dari exchange-traded fund (ETF) berbasis Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) di Amerika Serikat dalam sepekan terakhir. Tak tanggung-tanggung, total dana yang keluar bahkan mencapai USD 2,6 miliar atau setara Rp 43,4 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 16.695). Kejadian ini menjadi salah satu periode penarikan terbesar sepanjang sejarah bagi kedua instrumen investasi tersebut.
Berdasarkan data Farside Investors, sejak 29 Oktober lalu, dana yang ditarik dari ETF BTC mencapai USD 1,9 miliar. Sementara, dana yang ditarik dari ETF ETH mencapai USD 718,9 juta. Arus keluar ini menambah tekanan pada dua aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Level Segini pada Akhir 2025
BACA JUGA:Mau Luncurkan ETF Emas, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
BACA JUGA:Debut Fenomenal: ETF Solana Bitwise Tarik Investasi USD 69,5 Juta, Jadi Favorit Baru Institusi
Dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (6/11/2025), pada Selasa, harga BTC anjlok di bawah USD 100.000 untuk pertama kalinya sejak Mei. Menurut data dari CoinGecko, BTC terakhir diperdagangkan pada kisaran harga USD 103.428, naik 2,6% dalam sehari. Namun, angka ini masih 18% lebih rendah dibanding rekor tertingginya pada Oktober yang mencapai USD 126.080.
Sementara itu, ETH tercatat naik lebih dari 5% dalam 24 jam terakhir ke level USD 3.439, meskipun secara kinerja mingguan masih 13% lebih rendah. Aset kripto terbesar kedua ini juga kesulitan mendekati rekor harga tertingginya di USD 4.946 yang tercapai pada Agustus lalu.
Sikap Hati-Hati Para Investor
Dilansir dari Yahoo Finance, investor mulai menjauh dari aset berisiko seperti kripto sejak Oktober. Perubahan sikap ini dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap perang dagang AS–China yang kembali memanas di bawah kebijakan Presiden Donald Trump, serta shutdown pemerintahan AS yang berkepanjangan.
Selain itu, menurunnya likuiditas pasar dan kecilnya peluang The Federal Reserve (the Fed) untuk memangkas suku bunga sebelum akhir tahun turut memperburuk sentimen risiko.Â




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4740419/original/047203600_1707701768-fotor-ai-202402128350.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5381932/original/086144600_1760522295-IMG_7963.jpeg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5402684/original/053683500_1762261375-Stasiun_Tanah_Abang_Baru.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5168919/original/084021000_1742468816-673_x_373_rev__5_.jpg)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4943101/original/059705000_1726137610-20240912-Harga_Emas-ANg_4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5193420/original/052712400_1745223572-20250421-Kartinian_Whosh-ANG_4.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5106811/original/042090600_1737625936-20250123-KKP_DPR-ANG_3.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396400/original/013366900_1761733496-Mentan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/976573/original/043185800_1441279137-harga-emas-5.jpg)