Jakarta – Chief Technology Officer (CTO) Ripple David Schwartz, angkat suara merespons kritik dari CEO Custodia Bank Caitlin Long, yang mempertanyakan arah pengembangan Ripple, XRP, dan stablecoin RLUSD.
Schwartz menyatakan kesiapannya untuk berdiskusi secara terbuka demi meluruskan kesalahpahaman soal teknologi Ripple.
Dikutip dari coinmarketcap, Kamis (7/8/2025), pertukaran pendapat ini bermula dari pernyataan Long dalam sebuah podcast pada awal Agustus 2025.
Ia menyebut bahwa Bitcoin dan Ethereum lebih cocok untuk tokenisasi dibandingkan Ripple, yang menurutnya memiliki distribusi token kurang ideal dan belum mampu menggantikan sistem pembayaran global seperti SWIFT, meskipun telah beroperasi lebih dari satu dekade.
Ripple, yang berdiri sejak 2012 dan berbasis di San Francisco, dikenal sebagai pelopor solusi pembayaran lintas batas menggunakan XRP sebagai aset digital utamanya. Transaksi dilakukan melalui XRP Ledger (XRPL), blockchain terdesentralisasi yang mendukung penyelesaian transaksi secara cepat dan efisien.
Menanggapi kritik tersebut, Schwartz menyatakan melalui akun X (Twitter) pada 7 Agustus bahwa ia siap berdiskusi langsung “kapan pun” Long bersedia. Ia juga merujuk pada klarifikasi dari salah satu validator XRP Ledger ternama, Vet (@Vet_X0).