Jakarta – Bursa kripto Bullish yang didukung investor Peter Thiel mengajukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Jumat, 18 Juli 2025. Hal ini menjadikan Bursa Kripto Bullish menjadi perusahaan aset digital terbaru yang memasuki pasar publik.
Mengutip CNBC, Minggu (20/7/2025), perusahaan yang dipimpin oleh CEO Tom Farley, veteran di industri keuangan dan mantan Presiden Bursa Efek New York mengatakan bursa kripto itu akan memakai kode saham BLSH di Bursa Efek New York (NYSE).
Sebagai spin-out dari Block.one, Bullish memulai investasi awal dari pendukung termasuk Founders Fund milik Thield dan Thiel Capital bersama dengan Nomura, Mike Novogratz dan lainnya. Bullish mengakuisis situs berita kripto CoinDesk pada 2023.
“Pada kuartal pertama 2025, bursa Bullish mengeksekusi rata-rata volume harian lebih dari USD 2,5 miliar menempati peringkat lima bursa teratas berdasarkan volume spot untuk bitcoin dan ether,” kata perusahaan.
Adapun prospektus tersebut mencantumkan pesaing utama sebagai Binance, Coinbase dan Kaken.
Pengajuan IPO itu menyatakan per 31 Maret, total volume perdagangan sejak peluncuran telah melampaui USD 1,25 triliun atau Rp 20.380 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.304).
Pengajuan IPO Bullish merupakan langkah penting lainnya bagi industri mata uang kripto, yang telah berjuang selama bertahun-tahun untuk meyakinkan lembaga-lembaga agar menerima aset digital sebagai investasi yang sah.
Tahun ini merupakan tahun yang besar bagi pasar untuk penawaran kripto, yang didukung oleh penerbit stablecoin Circle, yang telah melonjak lebih dari tujuh kali lipat sejak IPO-nya pada Juni. Etoro, platform perdagangan yang menyediakan layanan bagi investor kripto, memulai debutnya pada Mei.