Jakarta – Tidak setiap hari kita menemukan hal unik seperti ini. Saat berselancar di internet baru-baru ini, muncul sebuah situs bernama ‘Bitcoin Is Dead’. Bukan, situs ini bukanlah sedang kampanye untuk menyerang Bitcoin.
Sebaliknya, situs ini mencatat berbagai tokoh publik, pakar, hingga media tradisional yang pernah atau sering menulis kematian bagi mata uang kripto terbesar di dunia itu.
Dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (22/8/2025), kini, kapitalisasi pasar Bitcoin bahkan menyaingi perusahaan raksasa dunia seperti Alphabet (GOOGL) dan Amazon (AMZN).
Dari ekonom peraih Nobel Eric Maskin hingga editor opini The Washington Post Drew Goins, situs ini mendokumentasikan hampir semua tokoh yang pernah mengumumkan kehancuran atau bisa dibilang kematian Bitcoin.
Situs ini juga memiliki rubrik ‘Hall of Fame’, yang memuat daftar tokoh paling sering mempublikasikan kematian Bitcoin, disusun berdasarkan jumlah pernyataan mereka.
Menariknya, investor kawakan Warren Buffett, yang pernah menyebut Bitcoin sebagai ‘racun tikus kuadrat’ tidak berada di posisi teratas. Justru ekonom Peter Schiff, yang terkenal sangat skeptis terhadap Bitcoin sekaligus pendukung emas, menempati peringkat pertama.
Schiff tercatat sudah 18 kali mengumumkan kematian Bitcoin. Sementara Buffett jauh tertinggal dengan delapan kali pernyataan.
Nama lain yang masuk daftar antara lain ekonom Steve Hanke, Nouriel Roubini, Paul Krugman, dan Kevin Dowd. Ada pula jurnalis keuangan Brett Arends dan John Crudele, peneliti Nicholas Weaver, serta CEO JPMorgan Chase (JPM), Jamie Dimon, yang ikut masuk dalam 10 besar.
Bitcoin sendiri sempat mencatat rekor tertinggi (all-time high/ATH) di USD124.457 pada 14 Agustus lalu. Saat ini, harga Bitcoin berada di kisaran USD112.316 atau turun 1,35 persen dalam sehari.