Jakarta BlackRock, raksasa manajer investasi asal Amerika Serikat, kini menduduki posisi teratas sebagai pemegang Bitcoin terbesar di dunia, melampaui Strategy milik Michael Saylor dan bursa kripto Binance. Berdasarkan laporan dari Cryptonews pada Selasa (27/5/2025), BlackRock melalui produk ETF-nya, iShares Bitcoin Trust (IBIT), kini memegang 621.000 BTC.
IBIT yang diluncurkan pada Januari 2024, dengan cepat menjadi kendaraan institusional dominan untuk eksposur ke Bitcoin.
Dengan kepemilikan tersebut, BlackRock menguasai lebih dari 3,5% total pasokan Bitcoin yang beredar. Posisi ini membuat BlackRock hanya terpaut dari sosok legendaris di dunia kripto, Satoshi Nakamoto, yang diyakini memiliki sekitar 1,1 juta BTC.
Kepemilikan BlackRock juga melampaui Strategy yang mengelola 580.250 BTC serta Binance yang menyimpan 534.471 BTC, menurut data dari Coinglass. Tren ini menunjukkan bahwa Bitcoin telah bergerak dari instrumen spekulatif menjadi aset strategis dalam portofolio institusi besar.
Bitcoin Jadi Aset Strategis dalam Investasi Korporasi
Lonjakan kepemilikan Bitcoin oleh institusi besar seperti BlackRock mencerminkan perubahan struktural dalam lanskap investasi global. Aset kripto, khususnya Bitcoin, kini mulai dianggap sebagai bagian inti dari strategi alokasi kekayaan oleh perusahaan besar.
Langkah BlackRock dinilai mencerminkan kepercayaan jangka panjang terhadap nilai dan potensi Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan sebagai aset digital yang terdesentralisasi. Tak hanya BlackRock, perusahaan-perusahaan besar lainnya juga mengikuti jejak serupa dengan meningkatkan eksposurnya terhadap Bitcoin.
Strategi institusional ini mempertegas pergeseran Bitcoin dari sekadar aset alternatif menjadi instrumen investasi arus utama. Selain digunakan untuk diversifikasi portofolio, Bitcoin juga mulai dilihat sebagai pelindung kekayaan terhadap gejolak pasar dan kebijakan moneter global.