Jakarta – Pasar altcoin menunjukkan performa kuat setelah reli besar-besaran Bitcoin sepanjang Juli. Namun, lonjakan tajam dalam jumlah posisi terbuka (open interest) di berbagai aset kripto memunculkan kekhawatiran bahwa pasar mulai terlalu spekulatif.
Lonjakan seperti ini bisa memicu peningkatan volatilitas dalam waktu dekat.
Mengutip cryptopotato Jumat (25/7/2025), harga Bitcoin sempat melonjak dari USD 105.400 atau sekitar Rp 1,717 miliar (estimasi kurs Rp 16.292 per USD) ke rekor tertinggi baru di USD 122.700 atau sekitar Rp 2,001 miliar di bulan ini.
Lonjakan ini membuat kapitalisasi pasar Bitcoin untuk pertama kalinya menembus USD 1 triliun atau lebih dari Rp 16.292 triliun.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, momentum Bitcoin mulai melemah dan harganya turun sedikit di bawah rekor tertinggi tersebut.
Sementara itu, altcoin (sebutan untuk kripto selain Bitcoin) justru tampil lebih kuat, karena investor mulai memindahkan modal ke aset berisiko lebih tinggi.
Menurut laporan Glassnode, tanda-tanda awal musim altcoin (altseason) muncul sejak 7 Juli dan masih berlangsung hingga kini.
Ethereum memimpin tren ini, dengan kapitalisasi pasar altcoin naik sebesar USD 216 miliar atau sekitar Rp 3.516 triliun hanya dalam dua minggu—salah satu kenaikan terbesar yang pernah tercatat.
Kenaikan ini tidak didorong oleh faktor fundamental khusus, melainkan oleh sentimen pasar secara keseluruhan. Hampir semua sektor altcoin naik bersamaan.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.