Jakarta – Bitcoin (BTC) senilai lebih dari USD 8 miliar atau sekitar Rp 129,52 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.190) yang ditambang selama hari-hari awal jaringan yang dikenal sebagai “era Satoshi” dipindahkan pada Jumat pekan ini. Hal itu termasuk transfer terbesar yang pernah tercatat.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Minggu (6/7/2025), dua dompet yang tidak aktif selama lebih dari 14 tahun masing-masing mentransfer 10.000 BTC atau bitcoin ke alamat baru sekitar Jumat dini hari, seperti yang dilaporkan CoinDesk. Kedua alamat tersebut awalnya menerima koin pada 3 April 2011, ketika bitcoin diperdagangkan hanya pada harga 78 sen.
BTC tersebut kini bernilai lebih dari USD 1,1 miliar atau sekitar Rp 17,80 triliun per dompet pada harga saat ini, menandai apresiasi lebih dari 13,9 juta%. Sumber asli koin itu adalah dompet “1HqXB…gDwcK yang mengirim 23.377,83 BTC ke tiga dompet terpisah pada 2011. Dua di antaranya, “12tLs…xj2me” dan “1KbrS…AWJYm” menyimpan sebagian besar hingga pekan ini. Dompet ketiga yang menerima 3.377 BTC telah menghabiskan dananya pada 2011.
Jumat malam, firma analis on-chain Arkham menandai enam dompet lainnya memindahkan lebih dari 10.000 bitcoin (BTC) secara berurutan, senilai lebih dari USD 8,6 miliar atau Rp 139,22 triliun pada harga saat ini.
Arkham menuturkan, entitas yang sama tampaknya memiliki semua dompet ini. Namun, tidak ada individu atau perusahaan yang terbuka mengklaim kepemilikan dompet ini hingga Sabtu pagi di Asia.