Jakarta – Sebanyak 8 bank besar di Korea Selatan akan bekerja sama untuk meluncurkan Stablecoin yang dipatok dengan mata uang won negara tersebut.
Melansir Cointelegraph, Kamis (26/5/2025) laporan Econovill mengungkapkan bank besar Korea Selatan yang terlibat dalam proyek Stablecoin termasuk KB Kookmin, Shinhan, Woori, Nonghyup, Corporate, Suhyup, Citi Korea, dan SC First Bank.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menghadapi peningkatan dominasi dolar, karena munculnya Stablecoin yang dipatok dengan dolar AS. Dengan proyek ini, bank-bank tersebut bertujuan untuk menempatkan Korea Selatan pada posisi bersaing di pasar keuangan digital global.
Proyek stablecoin ini ditargetkan meluncur pada 2025 atau awal 2026. Open Blockchain, lembaga nirlaba yang berfokus pada blockchain dan Decentralized Identity Association menyatakan dukungannya terhadap proyek tersebut.
Proyek ini juga akan didukung oleh Korea Financial Telecommunications and Clearings Institute. Laporan tersebut juga mencatat bahwa Stablecoin di Korea Selatan akan mengadopsi model berbasis kepercayaan atau skema token deposit 1:1, yang masih tunduk pada persetujuan regulasi.
Inisiatif Stablecoin sejalan dengan dorongan legislatif yang lebih luas untuk membangun struktur regulasi yang jelas bagi aset digital di Korea Selatan.
Data dari pelacak tokenisasi aset dunia nyata RWA.xyz menunjukkan, Stablecoin kini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 239 miliar (Rp3,8 kuadriliun). Data tersebut juga menunjukkan bahwa 99% Stablecoin yang diterbitkan saat ini masih dipatok dengan dolar AS.