Jakarta – Bitcoin dan sebagian besar altcoin tetap berada dalam kisaran ketat pekan lalu. Hal ini meski arus masuk dana yang diperdagangkan atau exchange-traded fund (ETF) meningkat dan indeks acuan Amerika Serikat (AS) Nasdaq dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi.
Bitcoin naik 0,93% di atas USD 110.000 atau Rp 1,78 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.184) untuk pertama kali dalam sebulan. Kemudian harga bitcoin turun, dan berakhir di posisi USD 108.000 atau Rp 1,74 miliar. Kapitalisasi pasar kripto tercatat USD 3,3 triliun.
Berikut sejumlah katalis utama untuk bitcoin dan sebagian besar altcoin seperti dikutip dari Crypto News, Senin, (7/7/2025):
1.Batas Waktu Tarif
Katalis terpenting bagi pasar saham dan kripto adalah berakhirnya jeda tarif selama 90 hari dari Presiden Donald Trump, yang dijadwalkan pada 9 Juli.
AS telah mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan beberapa negara, termasuk Vietnam, Tiongkok, dan Inggris. Mitra dagang utama lainnya Kanada, Uni Eropa, Jepang, dan Korea Selatan mungkin akan kembali ke tarif tinggi yang diumumkannya pada April.
Diberlakukannya kembali tarif pembalasan kemungkinan akan berdampak buruk bagi Bitcoin, altcoin, dan pasar saham. Misalnya, harga Bitcoin anjlok hingga USD 74.000 setelah pidato Hari Pembebasan, dan kemudian bangkit kembali setelah ia mengumumkan jeda selama 90 hari.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. www.wmhg.org tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.