wmhg.org – JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan, dominasi platform over-the-top (OTT) asing di pasar Indonesia tidak boleh menggerus keberlangsungan industri penyiaran nasional.
Film dan acara televisi yang diproduksi pada platform OTT, dikonsumsi oleh lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia, yang merupakan populasi internet terbesar keempat di dunia, kata Meutya dalam keterangan resmi, Sabtu (14/6/2025).
Pasar Indonesia tidak boleh menggerus keberlangsungan industri penyiaran nasional, tambah dia.
Hal ini disampaikan Meutya dalam pertemuan dengan Presiden MPA Asia Pasifik pekan ini.
Meutya meminta, OTT lebih aktif mendukung produksi lokal dan membiayai ekosistem penyiaran sebagai bagian dari kedaulatan digital Indonesia.
Kami juga ingin platform OTT Asing memberdayakan industri penyiaran, kata dia.
Menurut Meutya, industri penyiaran masih memainkan peran penting dalam menjangkau masyarakat di seluruh pelosok Indonesia, terutama wilayah-wilayah yang belum terjangkau koneksi internet.
Namun tantangan berat dihadapi industri ini, karena beban investasi dan biaya operasional yang tinggi, sementara tren masyarakat bergeser ke konten digital melalui OTT.
Prinsip dasarnya adalah bahwa harus ada kondisi yang setara antara industri penyiaran dengan platform OTT, tegas Meutya.
Ia menyambut baik komitmen sejumlah platform OTT yang telah mulai melibatkan konten lokal dalam layanannya.
Namun Meutya menegaskan, keberpihakan terhadap penyiaran nasional juga harus menjadi bagian dari strategi kolaboratif ke depan.
“Melibatkan dan memberdayakan produksi lokal juga, itu sangat bagus,” ujar Meutya.
“Kami menyukai ide itu. Namun pada saat yang sama, kami juga perlu membuat industri penyiaran kami bertahan, lanjutnya.
Presiden dan Managing Director MPA untuk Asia Pasifik, Mila Venugopalan merespons positif dan menawarkan berbagi praktik terbaik dari berbagai negara, termasuk Australia, di mana penyiar lokal justru mendorong deregulasi dan efisiensi alih-alih memberatkan OTT.
MPA menyatakan komitmen untuk berinvestasi dalam bakat lokal dan cerita Indonesia.
Mereka juga menyampaikan apresiasi atas langkah pemerintah dalam memblokir situs-situs pembajakan, sebagai upaya perlindungan konten digital yang berkembang pesat di era internet.
Kami sangat menghargai kolaborasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital dalam membantu mempromosikan dan melindungi konten digital,” ungkapnya.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Raline Shah, serta jajaran pimpinan dan perwakilan MPA Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menteri Komdigi Minta Platform OTT Asing Tak Dominasi Pasar Indonesia, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/06/14/09192911/menteri-komdigi-minta-platform-ott-asing-tak-dominasi-pasar-indonesia.
Selanjutnya: Promo Minyak Goreng di JSM Tip Top Akan Berakhir Besok, Cek Promo di Indomaret
Menarik Dibaca: Jangan Campurkan 4 Kandungan Skincare Ini dengan Sulfur, AHA Termasuk!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News