• Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Peta Situs
Selasa, September 23, 2025
  • Login
Berita Keuangan Indonesia
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Dewi Shri Farmindo (DEWI) Bidik Penjualan Tumbuh 21% di Kuartal III-2025

    Dewi Shri Farmindo (DEWI) Bidik Penjualan Tumbuh 21% di Kuartal III-2025

    Siap-Siap Harga Mobil Listrik Melambung Tinggi Mulai 2026, Cek Harga BYD Terbaru

    Siap-Siap Harga Mobil Listrik Melambung Tinggi Mulai 2026, Cek Harga BYD Terbaru

    Eagle High Plantations (BWPT) Targetkan Penjualan dan Laba Naik Dua Digit pada 2025

    Eagle High Plantations (BWPT) Targetkan Penjualan dan Laba Naik Dua Digit pada 2025

    Mengurai Tantangan dan Arah Kebijakan Perumahan Rakyat

    Mengurai Tantangan dan Arah Kebijakan Perumahan Rakyat

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • KEUANGAN PRIBADI
    • INVESTASI SAHAM
  • ANALISIS KEUANGAN
    Dewi Shri Farmindo (DEWI) Bidik Penjualan Tumbuh 21% di Kuartal III-2025

    Dewi Shri Farmindo (DEWI) Bidik Penjualan Tumbuh 21% di Kuartal III-2025

    Siap-Siap Harga Mobil Listrik Melambung Tinggi Mulai 2026, Cek Harga BYD Terbaru

    Siap-Siap Harga Mobil Listrik Melambung Tinggi Mulai 2026, Cek Harga BYD Terbaru

    Eagle High Plantations (BWPT) Targetkan Penjualan dan Laba Naik Dua Digit pada 2025

    Eagle High Plantations (BWPT) Targetkan Penjualan dan Laba Naik Dua Digit pada 2025

    Mengurai Tantangan dan Arah Kebijakan Perumahan Rakyat

    Mengurai Tantangan dan Arah Kebijakan Perumahan Rakyat

No Result
View All Result
Berita Keuangan Indonesia
No Result
View All Result

HOME » ANALISIS KEUANGAN » Mengurai Tantangan dan Arah Kebijakan Perumahan Rakyat

Mengurai Tantangan dan Arah Kebijakan Perumahan Rakyat

Indonesia Financial News by Indonesia Financial News
2025-08-26
0

Mengurai Tantangan dan Arah Kebijakan Perumahan Rakyat

wmhg.org – JAKARTA. Fahri  Hamzah, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyebut masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi dalam menjalankan program perumahan rakyat. 

Dia menyebut bahwa penataan kebijakan perumahan tidak boleh hanya berfokus pada angka backlog, tetapi harus menyentuh akar persoalan seperti kemiskinan, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

Fahri menekankan pentingnya kebijakan berbasis data tunggal yang akurat. Melalui Instruksi Presiden No. 4/2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), pemerintah berupaya menyeragamkan basis data agar intervensi sosial lebih tepat sasaran. 

“Kalau data kita berbeda-beda, keputusan kita juga berbeda dan akhirnya program salah sasaran. Karena itu penting sekali mendasarkan kebijakan pada data by name by address,” ujar Fahri, Senin (25/8).

Ia juga menyoroti fenomena double backlog, dimana sekitar 6 juta keluarga sudah tidak punya rumah  sendiri dan kini tinggal di rumah tidak layak. Fenomena ini menurutnya harus menjadi prioritas utama kebijakan publik.

Fahri menjelaskan bahwa janji Presiden Prabowo terkait program tiga juta rumah baik untuk pembangunan dan renovasi rumah dibagi ke dalam tiga fokus besar. Di perdesaan, kebijakan diarahkan pada renovasi rumah tidak layak karena mayoritas warga sudah memiliki rumah dan tanah. 

Di perkotaan, kebutuhan hunian vertikal mendesak karena keterbatasan lahan, sehingga model perumahan ala HDB Singapura dinilai relevan untuk diadaptasi. Sementara itu, di kawasan pesisir dan pemukiman kumuh, tanah negara di bantaran sungai dan pantai bisa dimanfaatkan untuk menghadirkan rumah layak sekaligus menata kawasan.

Menurut Fahri, ada tiga hal penting yang harus dilakukan agar program tiga juta rumah berjalan baik. Pertama, pembangunan rumah  harus memanfaatkan tanah negara agar harga rumah bisa ditekan dibanding harda rumah komersial. Dengan begitu, rumah menjadi terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Kedua, perlu hadir lembaga off-taker di bawah pemerintah sebagai penjamin pasar perumahan rakyat. Lembaga ini bertindak sebagai pihak ketiga yang memasarkan rumah hasil pembangunan pengembang.

Dengan adanya off-taker, pengembang tidak perlu khawatir soal pembiayaan dan pemasaran. Developer bisa fokus pada konstruksi di lahan yang disiapkan pemerintah. Sementara masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan jaminan akses terhadap hunian.

Skema ini, kata Fahri, mirip dengan Bulog yang menghimpun hasil panen petani dan mendistribusikannya ke masyarakat, serta telah diterapkan di berbagai negara dalam pengelolaan perumahan sosial. “Selama ini fokus terlalu berat pada pembiayaan swasta. Padahal yang lebih mendasar adalah data dan off-taker. Jika keduanya kuat, pembiayaan akan mengikuti,” tegas Fahri.

Ketiga, perlu ada database berupa daftar antrean pembeli rumah. Fahri bilang, penting membangun sistem antrean rasional agar penyaluran rumah lebih terarah. Ia mencontohkan skema haji, di mana masyarakat cukup mendaftar tanpa perlu bukti penghasilan tetap.

The HUD Institute Diminta Kritis

Di sisi lain, Fahri juga meminta The HUD Institute selaku Non-Governmental Organization (NGO) yang beroperasi secara independen untuk lebih kritis dalam mengawal kebijakan pemerintah di bidang perumahan. 

“Saya melihat HUD Institute kurang keras bersuara. Kami ingin program Kementerian PKP ini lebih keras dikritisi,” kata Fahri  Hamzah, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Senin (25/8).

Sementara itu, Ketua Umum The HUD Institute, Zulfi Syarif Koto, menegaskan perlunya pembenahan regulasi, penguatan data permintaan, serta dukungan pembiayaan inovatif untuk mempercepat penyediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ia menyoroti bahwa diskusi perumahan selama ini lebih banyak menekankan aspek keuangan dan suplai, sementara regulasi dan sisi permintaan kurang mendapat perhatian.

Menurut Zulfi, Indonesia belum memiliki peta permintaan hunian berbasis by name, by address, sehingga sulit menentukan lokasi dan penerima manfaat secara presisi. Kondisi ini memicu anomali di pasar, dimana  backlog tinggi tetapi banyak rumah justru tidak terjual. 

Hal itu, kata Zulfi, terjadi karena desain kebijakan tidak melihat persoalan secara menyeluruh. Ia menekankan, Hari Perumahan Nasional harus menjadi momentum untuk memperbaiki arah kebijakan agar benar-benar menyentuh rakyat, bukan sekadar angka.

Anggota Dewan Pembina The HUD Institute, Ali Kusno Fusin, menambahkan bahwa akses pembiayaan relatif lebih mudah bagi kelompok formal, sementara masyarakat informal yang memiliki penghasilan cukup sering terhambat karena tidak tercatat dalam sistem keuangan formal. Hal ini, ujarnya, harus menjadi perhatian bersama.

Ketua Umum MP3I, Lukman Hakim, juga menilai sejumlah regulasi perlu direvisi agar kebijakan perumahan lebih tepat sasaran, baik untuk masyarakat formal maupun informal.

Sementara Ketua Dewan Pakar The HUD Institute, Harun Al-Rasyid, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengurai kerumitan kebijakan perumahan yang sarat kepentingan. Menurutnya, konflik kepentingan wajar terjadi, tetapi harus dikelola melalui dialog konstruktif. Tidak ada solusi tunggal, melainkan perumusan bersama agar masyarakat segera memperoleh hunian layak dan terjangkau.

Dalam peringatan Hari Perumahan Nasional 2025  The HUD Institute mengumumkan rencana peluncuran program HUD Academia. Wadah ini menjadi ruang kolaboratif bagi akademisi, pakar, dan peneliti untuk menghimpun gagasan dan inovasi dalam menjawab tantangan penyediaan hunian. Tujuannya, menjembatani dunia akademik, pemerintah, dan industri agar perumusan kebijakan publik semakin kaya dan berbasis pengetahuan.

Selanjutnya: Jalan TB Simatupang Jakarta Masih Macet, Ini Alternatifnya!

Menarik Dibaca: Daftar Buah untuk Diet Asam Urat yang Rendah Fruktosa, Alternatif Menu Harian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Indonesia Financial News

Indonesia Financial News

Next Post
CEK FAKTA: Bantuan TKI Rp680 Juta dari Uang Korupsi Gula, Awas Modus

CEK FAKTA: Bantuan TKI Rp680 Juta dari Uang Korupsi Gula, Awas Modus

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • POPULER
  • TOPIK POPULER
  • TERBARU
Inflasi Agustus 2025 Stabil di 2,31%, Menkeu Purbaya: Level Ideal untuk Ekonomi

Inflasi Agustus 2025 Stabil di 2,31%, Menkeu Purbaya: Level Ideal untuk Ekonomi

2025-09-23
324 Rumah Khusus Eks Pejuang Timor-Timur Sudah Ditempati

324 Rumah Khusus Eks Pejuang Timor-Timur Sudah Ditempati

2025-09-23
Warung Mantap Sejahtera, Program Bank Mandiri Taspen Bantu Pensiunan Jadi Wirausaha

Warung Mantap Sejahtera, Program Bank Mandiri Taspen Bantu Pensiunan Jadi Wirausaha

2025-09-23
Kontribusi UMKM ke PDB Indonesia Tembus Rp 9.580 Triliun

Kontribusi UMKM ke PDB Indonesia Tembus Rp 9.580 Triliun

2024-08-07
Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Energi Mega Persada Bayar Utang dengan Konversi Saham

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Pasokan Meningkat Tingkat Okupansi Perkantoran Turun 2017

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Kenaikan Harga Minyak Mulai Bayangi Investor, IHSG Terkoreksi

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Harga Minyak Membumbung, Saham Migas Diburu Investor

Rupiah Anjlok ke 16.634 per Dolar AS, Tekanan Datang dari Dalam Negeri dan Global

Rupiah Anjlok ke 16.634 per Dolar AS, Tekanan Datang dari Dalam Negeri dan Global

2025-09-23
Rupiah Ambruk 3 Hari, Pengamat Soroti Dinamika Politik Dalam Negeri

Rupiah Ambruk 3 Hari, Pengamat Soroti Dinamika Politik Dalam Negeri

2025-09-23
Waspada! Pelemahan Rupiah Menuju Level 16.900 per Dolar AS

Waspada! Pelemahan Rupiah Menuju Level 16.900 per Dolar AS

2025-09-23
Harga Emas Perhiasan Hari Ini 22 September 2025, Simak Daftarnya di Sini

Harga Emas Perhiasan Hari Ini 22 September 2025, Simak Daftarnya di Sini

2025-09-23

TERPOPULER

  • EKONOMI
  • CRYPTO
Harga Emas Pegadaian Hari Ini Minggu 21 September 2025: Antam hingga UBS Kompak Meroket

Harga Emas Pegadaian Hari Ini Minggu 21 September 2025: Antam hingga UBS Kompak Meroket

2025-09-23
0
Jurus PTPN Bikin Perkebunan Makin Produktif dan Efisien

Jurus PTPN Bikin Perkebunan Makin Produktif dan Efisien

2025-09-23
0
Desain dan Inovasi Jadi Jantung Daya Saing Industri Mebel Indonesia di Pasar Global

Desain dan Inovasi Jadi Jantung Daya Saing Industri Mebel Indonesia di Pasar Global

2025-09-23
0
Bapanas: Cadangan Beras Pemerintah Harus Layak Konsumsi

Bapanas: Cadangan Beras Pemerintah Harus Layak Konsumsi

2025-09-23
0
Jawaban Nyeleneh Menkeu Purbaya Soal Gaji Pejabat Naik

Jawaban Nyeleneh Menkeu Purbaya Soal Gaji Pejabat Naik

2025-09-23
0
Load More
Berita Keuangan Indonesia

Kita menggunakan cookies untuk membuat website ini lebih baik. Info Selengkapnya!

WMHG INDONESIA

Lkuti Kami

Jelajahi berdasarkan Kategori

  • ANALISIS KEUANGAN
  • BISNIS
  • BLOCKCHAIN
  • CRYPTO
  • EKONOMI
  • INTERNASIONAL
  • INVESTASI
  • INVESTASI SAHAM
  • KEUANGAN
  • KEUANGAN PRIBADI
  • NASIONAL
  • News
  • Tak Berkategori

Berita Terbaru

Rupiah Anjlok ke 16.634 per Dolar AS, Tekanan Datang dari Dalam Negeri dan Global

Rupiah Anjlok ke 16.634 per Dolar AS, Tekanan Datang dari Dalam Negeri dan Global

2025-09-23
Rupiah Ambruk 3 Hari, Pengamat Soroti Dinamika Politik Dalam Negeri

Rupiah Ambruk 3 Hari, Pengamat Soroti Dinamika Politik Dalam Negeri

2025-09-23

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • KEUANGAN
  • CRYPTO
    • BLOCKCHAIN
  • INVESTASI
    • INVESTASI SAHAM
    • KEUANGAN PRIBADI
  • ANALISIS KEUANGAN

Copyright - @ 2024 wmhg.org All right Reserved. Keuangan News.